Winnie Harlow, Model Berkulit Belang
A
A
A
WINNIE Harlow dikenal sebagai model dengan tampilan kulit belang karena mengalami penyakit vitiligo. Meskipun sempat mendapat cemoohan saat masa remajanya, kini Winnie menjadi model muda yang populer.
Perempuan bernama asli Chantelle Brown-Young ini lahir di Toronto, Ontario, Kanada pada 27 Juli 1994. Perempuan keturunan Jamaika ini merupakan putri pasangan Windsor Young dan Lisa Brown-Young. Namun, kedua orang tuanya berpisah ketika dia masih kecil. Ayahnya, Windsor, tinggal di Jamaika dan menjalankan bisnis perbaikan mobil. Sementara ibunya mengurus Winnie dan saudarinya seorang diri.
Awalnya Winnie terlahir dengan kondisi kulit yang normal. Namun, gejala vitiligo mulai menjalar di kulit saat usianya baru beranjak empat tahun. Vitiligo adalah hilangnya pigmen atau warna kulit yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak putih di area tubuh. Hal ini karena sistem imun tubuh Winnie yang melawan dirinya sendiri. Kala itu, bercak-bercak putih bermunculan di sekitar lutut, bibir, dan di atas alis mata Winnie. Bercak-bercak itu kemudian berubah menjadi belang yang akhirnya menjalar ke bagian wajah, jari, tangan, dan kaki.
"Saat usia saya empat tahun, bercak putih vitiligo sudah mulai tampak secara tidak merata. Bisa dibilang itulah kali terakhir saya melihat 95% kulit tubuh saya tampak satu warna," tulis Winnie di akun Instagram-nya, @Winnieharlow.
Meskipun Winnie tumbuh tidak sempurna, ia mengaku memiliki masa kanak-kanak yang indah. Dia tidak pernah merasa dirinya berbeda dari anak kecil lainnya. "Hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk anak-anak adalah membuat mereka merasa cantik seutuhnya," tulisnya.
Tantangan dari orang-orang sekitar muncul saat Winnie menginjak remaja. Dia kerap mendapatkan perlakuan diskriminatif dan ejekan yang berasal dari teman-teman sekolahnya. Panggilan "sapi", "zebra", dan semacamnya kerap Winnie dapatkan. Hal ini membuatnya harus berpindah sekolah beberapa kali. Dia akhirnya memutuskan berhenti sekolah pada usia 16 tahun. Dia juga berusaha ikhlas menerima perbedaan di kulitnya, yang tak sama dibandingkan orang pada umumnya.
"Bullying tersebut benar-benar buruk sehingga saya terpaksa keluar dari sekolah menengah dan memilih homeschooling," ujar Winnie, seperti dilansir The Guardian.
Hingga pada suatu hari pada 2013, seorang artis YouTube lokal Amerika Serikat meminta Winnie untuk menjadi bagian dalam video klip miliknya, yakni "Natural Me", setelah menemukan fotonya di Facebook. Artis tersebut adalah Shannon Boodram. Hal ini sedikit demi sedikit mendorong kepercayaan diri Winnie di depan kamera. Boodram merupakan sosok penting yang mendorong Winnie untuk terus menekuni dunia fashion.
Winnie akhirnya berlatih modeling dan mengunggah foto-fotonya di Instagram. Hingga suatu hari, foto perempuan dengan tinggi 175 cm ini "ditemukan" oleh seorang supermodel dan penggagas AmericaAmericas Next Top Model (ANTM), Tyra Banks. Pada pertengahan 2014 Tyra meminta Winnie datang ke Los Angeles guna keperluan audisi. Tak disangka, keunikan kulit yang dia miliki membuatnya lolos menjadi kontestan terpilih pada musim ke-21.
"Kulitnya memecahkan rintangan dari apa yang dianggap indah," ujar Tyra.
Memiliki kulit unik dan modal foto di media sosial tidaklah cukup membuat Winnie bertahan dalam persaingan sengit penuh drama di ANTM 21. Ia harus tersingkir di episode ke-4. Namun, ia sempat masuk kembali dalam barisan kontestan di episode ke-10 saat episode comeback, tetapi tersingkir lagi di episode ke-13. ANTM musim tersebut dimenangkan oleh Keith Carlos, laki-laki pertama yang menjadi pemenang di ANTM.
Meski gagal memenangkan ANTM 21, nama Winnie semakin populer. Dia mulai menerima banyak tawaran bergengsi dan kariernya sebagai model kian diperhitungkan. Dia kemudian mewakili merek papan atas dan juga tampil di sampul majalah populer. Selama tiga tahun terakhir, wajah Winnie Harlow menghiasi berbagai majalah, billboard iklan, dan juga panggung peragaan busana kelas dunia.
Dia selalu menjadi perbincangan dan pusat perhatian. Menurutnya, saat ini industri fashion cukup terbuka terhadap hal baru, khususnya pada tampilan kulit belangnya. "Tapi tetap butuh menerima berbagai macam bentuk kecantikan sebagai standar (fashion)," ucap Winnie.
Perempuan bernama asli Chantelle Brown-Young ini lahir di Toronto, Ontario, Kanada pada 27 Juli 1994. Perempuan keturunan Jamaika ini merupakan putri pasangan Windsor Young dan Lisa Brown-Young. Namun, kedua orang tuanya berpisah ketika dia masih kecil. Ayahnya, Windsor, tinggal di Jamaika dan menjalankan bisnis perbaikan mobil. Sementara ibunya mengurus Winnie dan saudarinya seorang diri.
Awalnya Winnie terlahir dengan kondisi kulit yang normal. Namun, gejala vitiligo mulai menjalar di kulit saat usianya baru beranjak empat tahun. Vitiligo adalah hilangnya pigmen atau warna kulit yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak putih di area tubuh. Hal ini karena sistem imun tubuh Winnie yang melawan dirinya sendiri. Kala itu, bercak-bercak putih bermunculan di sekitar lutut, bibir, dan di atas alis mata Winnie. Bercak-bercak itu kemudian berubah menjadi belang yang akhirnya menjalar ke bagian wajah, jari, tangan, dan kaki.
"Saat usia saya empat tahun, bercak putih vitiligo sudah mulai tampak secara tidak merata. Bisa dibilang itulah kali terakhir saya melihat 95% kulit tubuh saya tampak satu warna," tulis Winnie di akun Instagram-nya, @Winnieharlow.
Meskipun Winnie tumbuh tidak sempurna, ia mengaku memiliki masa kanak-kanak yang indah. Dia tidak pernah merasa dirinya berbeda dari anak kecil lainnya. "Hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk anak-anak adalah membuat mereka merasa cantik seutuhnya," tulisnya.
Tantangan dari orang-orang sekitar muncul saat Winnie menginjak remaja. Dia kerap mendapatkan perlakuan diskriminatif dan ejekan yang berasal dari teman-teman sekolahnya. Panggilan "sapi", "zebra", dan semacamnya kerap Winnie dapatkan. Hal ini membuatnya harus berpindah sekolah beberapa kali. Dia akhirnya memutuskan berhenti sekolah pada usia 16 tahun. Dia juga berusaha ikhlas menerima perbedaan di kulitnya, yang tak sama dibandingkan orang pada umumnya.
"Bullying tersebut benar-benar buruk sehingga saya terpaksa keluar dari sekolah menengah dan memilih homeschooling," ujar Winnie, seperti dilansir The Guardian.
Hingga pada suatu hari pada 2013, seorang artis YouTube lokal Amerika Serikat meminta Winnie untuk menjadi bagian dalam video klip miliknya, yakni "Natural Me", setelah menemukan fotonya di Facebook. Artis tersebut adalah Shannon Boodram. Hal ini sedikit demi sedikit mendorong kepercayaan diri Winnie di depan kamera. Boodram merupakan sosok penting yang mendorong Winnie untuk terus menekuni dunia fashion.
Winnie akhirnya berlatih modeling dan mengunggah foto-fotonya di Instagram. Hingga suatu hari, foto perempuan dengan tinggi 175 cm ini "ditemukan" oleh seorang supermodel dan penggagas AmericaAmericas Next Top Model (ANTM), Tyra Banks. Pada pertengahan 2014 Tyra meminta Winnie datang ke Los Angeles guna keperluan audisi. Tak disangka, keunikan kulit yang dia miliki membuatnya lolos menjadi kontestan terpilih pada musim ke-21.
"Kulitnya memecahkan rintangan dari apa yang dianggap indah," ujar Tyra.
Memiliki kulit unik dan modal foto di media sosial tidaklah cukup membuat Winnie bertahan dalam persaingan sengit penuh drama di ANTM 21. Ia harus tersingkir di episode ke-4. Namun, ia sempat masuk kembali dalam barisan kontestan di episode ke-10 saat episode comeback, tetapi tersingkir lagi di episode ke-13. ANTM musim tersebut dimenangkan oleh Keith Carlos, laki-laki pertama yang menjadi pemenang di ANTM.
Meski gagal memenangkan ANTM 21, nama Winnie semakin populer. Dia mulai menerima banyak tawaran bergengsi dan kariernya sebagai model kian diperhitungkan. Dia kemudian mewakili merek papan atas dan juga tampil di sampul majalah populer. Selama tiga tahun terakhir, wajah Winnie Harlow menghiasi berbagai majalah, billboard iklan, dan juga panggung peragaan busana kelas dunia.
Dia selalu menjadi perbincangan dan pusat perhatian. Menurutnya, saat ini industri fashion cukup terbuka terhadap hal baru, khususnya pada tampilan kulit belangnya. "Tapi tetap butuh menerima berbagai macam bentuk kecantikan sebagai standar (fashion)," ucap Winnie.
(amm)